BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh
ALLAH SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di
dalam kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Hal ini merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain.
Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut
keinginan kita sendiri itu karena kita adalah makhluk sosial. Hidup tanpa
bantuan dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik dan tidak akan
bisa tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita
tanpa ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan bisa
berinteraksi dan bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial sangat
berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya
peranan masyarakat di sekitar kita.
Pada dasarnya manusia adalah sebagai
makhluk individu yang unik, berbeda antara yang satu dengan lainnya baik secara
fisik maupun psikis. Secara individu juga, manusia ingin memenuhi kebutuhannya
masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin dan mampu mengembangkan
potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan gambaran bahwa setiap
individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya masing-masing.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut:
a.
Apa pengertian manusia menurut ilmu psokologi
?
b.
Apa-apa saja ciri-ciri
manusia sebagai makhluk hidup ?
c.
Apa saja sifat manusia sebagai makhluk hidup?
d.
Bagaimana manusia mengembangkan diri nya
sebagai makhluk hidup?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah
ini ditulis agar penulis dan pembaca mampu mempelajari tentang manusia sebagai
makhluk hidup dan memahami arti manusia sebagai makhluk hidup dalam kehidupan
sehari-hari.
1.4 Manfaat Makalah
1. Bagi penulis, yaitu sebagai wahana penambahan pengetahuan
dan konsep keilmuan khususnya tentang manusia sebagai makhluk hidup.
2. Bagi pembaca, yaitu sebagai media informasi tentang manusia
sebagai makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manusia Dalam Perspektif Psikologi
Telah merupakan pendapat psikologi modern bahwa manusia
selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya,
adalah juga mkhluk yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dengan
makhluk dunia lainnya. Oleh karena itu dalam mempelajari manusia kita harus
mempunyai sudut pandang yang khusus pula. Kita tidak dapat menjadikan manusia
hanya sebagai obyek seperti pandangan kaum materialis, tetapi kita juga
tidak dapat mempelajari manusia hanya dari kesadarannya saja seperti pandangan kaum
idealis. Manusia adalah obyek yang sekaligus juga subyek. E.Cassirer
menyatakan bahwa manusia itu adalah “Makhluk Simbolis” dan Plato merumuskan :
“Manusia harus dipelajari bukan dalam kehidupan pribadinya, tetapi dalam
kehidupan sosial dan kehidupan politiknya. Sedangkan menurut faham filsafat
eksistensialisme : “Manusia adalah eksistensi”. Manusia tidak hanya ada atau
berada di dunia ini , tetapi ia secara aktif “mengada”.
Manusia tidak semata-mata tunduk pada kodratnya dan
secara pasif menerima keadaanya, tetapi ia selalu secara sadar dan aktif
menjadikan ia sesuatu. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh
kehendaknya sendiri, berbeda dengan makhluk-makhluk yang lainnya yang
sepenuhnya tergantung pada alam. Kebutuhan untuk terus menerus menjadi inilah
yang khas manusiawi, dan karena itu pulalah manusia bisa berkarya, bisa
mengatur dunia untuk kepentingannya, sehingga timbullah kebudayaan dalam segala
bentuknya itu, yang tidak terdapat pada makhluk lainnya. Bentuk-bentuk
kebudayaan ini antara lain adalah sistem perekonomian, kehidupan sosial dengan
norma-normanya dan kehidupan politik.
2.2
Ciri-ciri Manusia sebagai Makhluk Hidup
a.
Tubuh
Manusia
Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang tubuh, sepasang lengan, dan sepasang kaki.
Tubuh manusia ditutupi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar tubuh manusia dapat dibedakan atas:
1.
Kepala,
terdiri dari : tengkorak, wajah, dan rahang bawah.
2.
Leher
3.
Batang
tubuh, terdiri dari : dada, perut, punggung dan panggul.
4.
Anggota
gerak atas, terdiri dari : - Sendi bahu - Lengan atas - Lengan bawah - Siku -
Lengan bawah - Pergelangan tangan - Tangan.
5.
Anggota
gerak bawah, terdiri dari : - Sendi panggul - Tungkai atas (paha) - Lutut -
Tungkai bawah - Pergelangan kaki - Kaki.
Tinggi rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya ditentukan oleh gen. Jenis dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor pasca-kelahiran seperti diet dan olahraga.
Pada saat manusia mencapai kedewasaan,
tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing
merupakan bagian sistem organ yang dirancang untuk melakukan fungsi
kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh termasuk: kardiovaskular (peredaran
darah), kekebalan tubuh, pencernaan, pernapasan, ekskresi, perkemihan,
muskuloskeletal (otot dan rangka), saraf, endokrin, dan reproduksi.
b.
Ciri-ciri Manusia sebagai Mahluk Hidup
Manusia dikatakan sebagai makhluk
hidup atau organisme bernyawa karena memenuhi ciri-ciri sebagai berikut di
bawah ini :
1.
Terdapat
Protoplasma
Protoplasma merupakan bagian terpenting
dari sel yang terdiri atas kompleks sitoplasma beserta isinya
termasuk nukleus, yang terlindung dengan baik. Berbeda dengan
benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja
batu atau computer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga
disebut sebagai benda mati.
2.
Mempunyai
Bentuk dan Ukuran
Makhluk hidup dapat dikenali
ciri khas yang ada padanya dengan melihat bentuknya. Antara jenis makhluk
hidup yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dalam
ukuran maupun bentuknya. Seperti antara manusia dengan kera,
dengan jelas terlihat perbedaannya.
3. Melakukan Aktifitas-aktifitas Kehidupan :
a.
Makan
Makanan (nutrisi) diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri seperti tumbuhan, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dinamakan heterotrof.
b.
Metabolisme
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis atau penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis atau penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Katabolisme adalah reaksi
pemecahan/pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi
menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Fungsi reaksi
katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh
reaksi anabolisme. Respirasi atau bernapas merupakan reaksi katabolisme utama
pada manusia. Pada saat bernapas, oksigen (O2) dihirup dan karbon dioksida
(CO2) dihembuskan. Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang
menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan
kegiatan hidup. Manusia dan hewan vertebrata di darat bernafas dengan
paru-paru.
Anabolisme adalah suatu peristiwa
perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme
adalah peristiwa
sintesis atau penyusunan. Proses anabolisme memerlukan energi dalam bentuk Adenosin Tri Posfat (ATP) untuk menghasilkan molekul-molekul kompleks seperti protein, lipid, polisakarida, dan asam-asam nukleat. Anabolisme merupakan proses yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun otot.
sintesis atau penyusunan. Proses anabolisme memerlukan energi dalam bentuk Adenosin Tri Posfat (ATP) untuk menghasilkan molekul-molekul kompleks seperti protein, lipid, polisakarida, dan asam-asam nukleat. Anabolisme merupakan proses yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun otot.
c.
Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut:
a.
Terjadi
perubahan fisik dan perubahan ukuran
b.
Terjadi
peningkatan jumlah sel (kuantitatif)
c.
Dapat
dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat
d.
Dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal
e.
Bersifat
terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut:
a.
Terjadi
peningkatan kualitatif individu
b.
Adanya
proses kedewasaan
c.
Tidak
dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat
d.
Bersifat
sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi
sampai makhluk hidup tersebut mati.
4. Reproduksi
Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah dimakan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk mempertahankan keberadaan jenisnya di dunia. Cara perkembangbiakkan makhluk hidup berbeda-beda. Manusia berkembang biak dengan melahirkan.
Hewan
berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan,
dan lain-lain.
1.
Melakukan Adaptasi
Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuaian diri
dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar ekosistem, untuk dapat bertahan
hidup dengan lebih baik dan mudah. Adaptasi pada mahluk hidup bermacam-macam,
diantaranya adaptasi morfologis, tingkah laku, dan fisiologis. Contoh adaptasi
fisiologi pada manusia, yaitu pada saat udara panas akan berkeringat, dan pada
saat udara dingin akan mengeluarkan banyak urin.
2. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi atau pindah
tempat, baik seluruh tubuh atau sebagian. Ada dua macam gerak pada mahluk
hidup, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah
tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan
oleh tumbuhan. Tumbuhan umumnya tidak dapat berpindah tempat, tetapi
menggerakkan sebagian tubuhnya. Pada vertebrata termasuk manusia, terdapat
gerak aktif dengan alat gerak berupa otot, dan gerak pasif dengan alat gerak
berupa tulang. Manusia dan hewan melakukan kegiatan dengan menggerakkan anggota
tubuh untuk berbagai keperluan seperti berjalan, berlari, makan, menggaruk,
berkedip, dan sebagainya.
3. Memiliki
Sistem Transpor
Transportasi di sini ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transpor pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh, darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening), yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
a.
Peka terhadap Rangsang (iritabilitas)
Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari
lingkungan disebut dengan istilah iritabilita. Tumbuhan, hewan, dan manusia
mempunyai kepekaan terhadap rangsang atau perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Sebagai contoh, manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi
rangsang, misalnya bersin. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan
berupa indera. Indera peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa
cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indera yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indera yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
b.
Memiliki Sistem Regulasi
Pengertian sistem regulasi adalah sistem pengaturan yang
ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang, serasi dan
selaras, yang diatur oleh syaraf dan hormon.
c. Ekskresi
Ekskresi adalah
proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan
selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan, akan
membahayakan tubuh. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia yaitu paru-paru,
hati, kulit, dan ginjal. Sebagai contoh, ginjal pada manusia berfungsi untuk
menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urin.
2.3 Sifat-sifat Manusia Sebagai Makhluk
Hidup
1. Ikatan-ikatan biologis
Sebagai kontras terhadap eksistensi
manusia, maka manusia adalah makhluk biologis yang sampai pada batas-batas
tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia membutuhkan udara untuk bernafas,
makanan dan minuman untuk mempertahankan hidupnya. Untuk memperkembangkan
keturunannya, manusia memerlukan pula hubungan seksuil. Susunan syaraf, susunan
tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung, bekerjanya
kelenjar-kelenjar dan sebagainya, semuanya sudah diatur secara tertentu dan
tidak dapat lagi diubah. Meskipun khayalan kita bisa menembus dimensi ruang dan
waktu, tetapi badan kasar kita selalu terikat pada ruang dan waktu.
Dibandingkan dengan makhluk-makhluk
lain, manusia adalah satu-satunya makhluk yang tidak dibekali alat-alat untuk
bertahan dalam lingkungannya secara alamiah. Manusia tidak mempunyai bulu tebal
untuk melawan dingin, manusia tidak dapat terbang, manusia tidak mempunyai kuku
dan taring yang tajam. Semua ini menunjukkan betapa manusia sebagai makhluk
biologis sangat lemah. Hanya tingkat kecerdasan yang tinggilah satu-satunya
modal manusia untuk tetap bertahan dalam dunia ini.
2.
Makhluk adalah
satuan hidup
Meskipun
tiap-tiap makhluk mempunyai bagian-bagian tubu, ada yang sederhana terdiri dari
satu atau dua bagian, ada pula yang lebih sempurna terdiri dar ratusan bagian,
namun bagian-bagian itu merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Tiap-tiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri dan fungsi-fungsi
itu dikoordinasikan untuk makhluk yang bersangkutan beradaptasi terhadap
lingkungannya dan bertahan dalam lingkungannya. Bagian-bagian tubuh itu kalau
dilepaskan dari organisasi tubuh secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi.
Misalnya, kaki yang alat untuk berjalan. Khususnya pada manusia “jiwa”,
kesadaran dan ketidaksadaran juga termasuk dalam satuan hidup tersebut.
3. Sistem energi
yang dinamis
Sebagai
makhluk hidup, manusia selalu membutuhkan energi untuk mempertahankan hidupnya,
untuk mengembangkan keturunan, untuk tumbuh dan untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya.
Karena
kebutuhan akan energi itu, manusia
selalu membutuhkan eneergi dalam tubuhnya. Jumlah energi yang tersedia harus
sesuai dengan yang yang diperlukan. Kalau manusia pada suatu saat demikian
aktifnya sehingga membutuhkan energi yang melebihi persediaan yang ada, maka
akan terjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
4. Pertumbuhan
yang mengikut pola tertentu.
Pertumbuhan
manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan polanya, dan tiap-tiap sel tubuh
berkembang sesuai dengan garis perkembangannya masing-masing. Semuanya mengarah
kepada suatu tujuan untuk menjadi makhluk manusia dengan organ-organnya yang
tersusun secara harmonis. Demikianlah, meskipun pada hari-hari pertama dalam
kandungan sel-sel janin nampaknya serupa saja semuanya (homogen), tetapi pada
tingkat perkembangan selanjutnya sebagian dari sel-sel itu akan berkembang
menjadi jantung, lainnya jadi otak, jadi tangan, kaki dan sebagainya, sehingga
akhirnya terjadilah seorang manusia yang sempurna.
5. Pengaruh proses
pematangan terhadap tingkah laku
Tingkah laku manusia tidak dapat
dilepaskan dengan proses pematangan organ-organ tubuh. Seorang bayi misalnya,
belum dapat duduk atau berjalan jika organ-organ tubuhnya (tulang punggung,
kaki leher dan sebagainya) belum cukup kuat. Contoh klasik daripada proses
pematangan anggota tubuh ini adalah anak burung yang sejak menetas dari telurnya dikurung dalam sangkar. Pada
suatu saat setelah beberapa lama ia dikurung itu, ia akan langsung terbang
kalau sangkarnya dibuka, sekalipun ia tidak pernah belajar terbang sebelumnya.
Pada manusia gejala ini nampak pada
anak-anak suku Indian tertentu di Amerika yang selama masa bayinya
terus-menerus diikat di punggung ibunya. Pada suatu saat bila organ-organ
tubuhnya sudah cukup matang, ia dapat langsung
berjalan tanpa harus belajar dahulu.
2.4 Manusia sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup
dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan
dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi.
Di dalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu.
Tiap-tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam
rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini
manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak
hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan
emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang,
harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional
tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam
berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang
khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya
dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik
maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah
terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal
tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan
pribadi seseorang.
Dengan
demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup
bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama
dengan makhluk hidup lainnya, adalah juga mkhluk yang mempunyai sifat-sifat
tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia lainnya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia
tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia
bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan
seluruh potensi kemanusiaannya.
Manusia
berbeda dengan makhluk hidup lainnya karena manusia mempunyai akal budi dan
kemauan yang kuat. Dengan akal budi dan kemauan yang kuat, manusia
dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lainnya. Manusia
mempunyai ciri khas, ia selalu ingin tahu, dan setelah memperoleh
pengetahuan tentang sesuatu , maka segera kepuasannya disusul lagi dengan kecendrungan
untuk lebih ingin tahu lagi.
Sebagai makhluk berfikir, manusia dibekali
hasrat selalu ingin tahu, tentang benda- benda yang ada dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi disekelilingnya, termasuk ingin tahu tentang dirinya. Adanya
dorongan rasa ingin tahun dan usaha untuk memahami dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, akhirnya
manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
3.2 Saran
Sebagai makhluk yang diberi kelebihan
oles sang Pencipta, hendaknya kita dapat memanfaatkan sebagik-baiknya anugerah
yang diberi oleh-Nya.
Manusia berbeda dengan makhluk hidup
lainnya karena manusia mempunyai akal budi dan kemauan yang kuat. Dengan
akal budi dan kemauan yang kuat, manusia dapat menjadi makhluk yang
lebih dari makhluk lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, I. (2013). Manusia
sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial. [Online]. Tersedia: (http://iraars-meandmyself.blogspot.com
/2012/03/manusia-sebagai-mahluk-individu-dan.html). diakses pada 15 Januari 2014
Effendi, R. dan Setiadi, E.M. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan
Teknologi. Bandung: UPI Press.
Kappara. (). Pengertian
Sosial dan Politik. [Online]. Tersedia: (http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2234715-pengertian-sosial-dan-politik/#ixzz2KfDPhVhf) diakses pada 15 Januari 2014
Sadulloh, U. (2003). Pengantar Filsafal Pendidikan. Bandung: Alfabeta.